Sebenarnya rencana ini udah lama tapi baru kesampaian saat kenaikan ke kelas 3SMP yaitu pergi ke Surabaya hanya dengan sepupu. Namaku Aan, adik sepupuku yang pertama bernama Bela dan yangn kedua Ifa. Kami berangkat sekitar jarum jam menunjukkan pukul 08.00 WIB, kemungkinan kami tepat waktu sampai tujuan. Kami berangkat dengan menggunakan angkutan umum menuju pelabuhan kamal. Hanya dengan modal izin, keberanian dan uang saku dari orang tua kami berangkat. Sesampainya di pelabuhan kamal Ifa membeli karcis masuk kapal.
Sesampainya didalam kapal kami hanya menunggu beberapa menit sebelum berangkat. Awalnya bingung akan kemanakah kami pergi. Awal rencana kami akan pergi ke Royal tetapi setelah dipikir-pikir itu terlalu jauh buat kami. Rencana ke dua kami pergi ke Delta, tetapi ada resiko yang harus ditanggung yaitu jalan jari Tunjungan Plaza, karena takut kecapean kami pindah ke rencana ke tiga. Rencana ke tiga kami pergi ke Tunjungan Plaza, tetapi aku menelpon ibuku yang ada dirumah untuk menanyakan tempat untuk membeli jaket grosiran dimana, ibuku menjawab lebih baik kami pergi ke JMP saja, karena lebih murah dan lebih dekat. Itulah keputusan kami semua saat didalam kapal
Saat turun dari kapal kami berencana untuk ke Tunjungan Plaza naik bus. Setibanya di TP, hanya ada sebagian toko yang buka, akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke Delta Plaza. Lumayan jauh sich untuk orang yang jarang jalan. Akhirnya sampai juga kami di Delta. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah kedai Roti Boy, setelah dari kedai roti boy kami mecari pernak pernak-pernik. Setelah cukup puas kami makan di kaki lima yang ada di Delta. Setelah makan kami sholat lalu berencana untuk pulang. Aku menelpon ibu yang ada dirumah untukk menanyakan rute untuk pulang. Setelah dipikir-pikir kami ingin ke JMP sebentar untuk mencari jaket karena rute pulang melewati JMP.
Setelah sampai di JMP jaket yang kami cari tidak ada, harga dan jumlahnya tidak sesuai dengan permintaan. Akhirnya kami pulang, sebelum itu aku dan ifa membeli ice krim untuk camilan. Setelah ice itu habis kami pulang dan menuju pelabuhan. Sebelum naik ke kapal kami sholat ashar di masjid perak. Setelah sholat kami naik kapal dan menunggu kapal jalan. Hingga maghrib kapal tiba di kamal. Untuk mempersingkat waktu kami sholat maghrib di masjid kamal. Setelah sholat kami menungu jemputan.
Abi menjemput kami ke kamal. Hari itu aku merasa sangat senang bisa jalan-jalan ke Surabaya tanpa pengawasan langsung dari orang tua. Mungkin dilain hari aku akan mencobanya lagi.
Sabtu, 04 Desember 2010
Bingung
Bruk,, terdengar suara keras dari dalam kamar Meysa Andara atau yang biasa dipanggil Meysa. Semua anggota keluarga yang saat itu sedang ada diruang tengah kaget.
“Suara apa itu? Terdengar dari kamar kak Meysa!” kata Ayunda Andira adik Meysa
“Iya dek! Itu dari kamar kak Meysa! Kita kesana yuk!” Ajak Seita Andrea kakak kedua Ayu
Mereka hanya tinggal bertiga didalam rumah itu. Ayah mereka untuk sementara tinggal diluar negeri untuk bekerja memenuhi kebutuhan pokok mereka semua. Sedangkan ibu mereka meninggal sesaat setelah melahirkan Ayu dirumah sakit.
“Kak Mey, ada apa? Kog barusan dede denger suara yang keras?” kata Dira
“Iya dek? Kamu kenapa? Buka donk!” yang akan mendobrak pintu
Bruk, pintu terbuka dengan cara dipaksa. Dira dan Seita tidak menemukan Meysa di kamarnya. Mereka mencari Meysa di seisi kamar. Saat Dira membuka kamar mandi, Dira menemukan Meysa jatuh dikamar mandi. Mereka akhirnya membawa Meysa ke tempat tidur Meysa. Seita mencoba menelpon Afsar tunangan Seita yang mempunyai pekerjaan sebagai dokter. Tak lama kemudian Afsar tiba didepan rumah mereka, dia langsung memeriksa Meysa yang saat itu masih terbaring pingsan ditempat tidur.
“Gimana kak? Kak Meysa kenapa?” kata Dira ingin tahu
“Dia gak kenapa-kenapa kok Dir, mungkin dia kecapean ajah” jawab Afsar
“Syukur dech” Dira sambil mencium kening Meysa
“Oh ya Sei, aku mau bicara denganmu bentar, dan Dira tolong jaga bentar ya” kata Afsar
Afsar keluar dari kamar dan Seita langsung menyusul Afsar. Seita pergi ke dapur untuk mengambil minuman untuk tunangannya itu. Sedangkan Afsar sendiri menunggu di taman belakang rumah.
“Nich minum dulu!” kata Seita lembut
“Iya makasih” sambil meminumnya
“Trus kenapa kamu ingin bicara denganku? Apa yang akan kamu bicarakan?”
“Tentang Meysa dan Dira!”
“Kenapa dengan mereka? Apa penyakit Meysa semakin parah?”
Meysa anak kedua dari tiga bersaudara, dia mempunyai penyakit yang dia bawa sejak kecil yaitu lemah jantung, sedangkan Dira tidak mengetahuinya. Semua merahasiakan penyakit Meysa kepada Dira karena sangat menyayangi Meysa. Dira tidak pernah seperti ini selain bersama Meysa termasuk juga dengan Sita. Dira mempunyai pengalaman buruk yang membuatnya tidak bisa terbuka bersama orang lain kecuali Meysa. Dira merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara itu, Dira tidak pernah melihat ibunya karena ibunya meninggal sesaat melahirkan Dira. Saat ini Dira duduk di bangku SMP kelas 2, sedangkan Meysa dia duduk di bangku SMA kelas 3 kalau Seita dia saat ini menunggu gelar sarjana hukum dari Universitasnya.
Keesokan harinya Meysa mengajak Dira untuk berangkat sekolah bareng dengan menaiki mobil yang dibelikan oleh papanya.
“Dira! Ayo cepatan! Mba’ ntar telat loh!”
“Iya mba’ bentar ma mba’ Seita belum boleh berangkat sebelum makannya habis”
“Huh, cepatan dech”
Akhirnya mereka berangkat setelah berpamitan dengan Seita. Pada malam harinya setelah Meysa sadar Seita meminta kedua adiknya untuk menghadiri wisudanya seminggu lagi di Universitasnya.
Keizoku-tekina
“Suara apa itu? Terdengar dari kamar kak Meysa!” kata Ayunda Andira adik Meysa
“Iya dek! Itu dari kamar kak Meysa! Kita kesana yuk!” Ajak Seita Andrea kakak kedua Ayu
Mereka hanya tinggal bertiga didalam rumah itu. Ayah mereka untuk sementara tinggal diluar negeri untuk bekerja memenuhi kebutuhan pokok mereka semua. Sedangkan ibu mereka meninggal sesaat setelah melahirkan Ayu dirumah sakit.
“Kak Mey, ada apa? Kog barusan dede denger suara yang keras?” kata Dira
“Iya dek? Kamu kenapa? Buka donk!” yang akan mendobrak pintu
Bruk, pintu terbuka dengan cara dipaksa. Dira dan Seita tidak menemukan Meysa di kamarnya. Mereka mencari Meysa di seisi kamar. Saat Dira membuka kamar mandi, Dira menemukan Meysa jatuh dikamar mandi. Mereka akhirnya membawa Meysa ke tempat tidur Meysa. Seita mencoba menelpon Afsar tunangan Seita yang mempunyai pekerjaan sebagai dokter. Tak lama kemudian Afsar tiba didepan rumah mereka, dia langsung memeriksa Meysa yang saat itu masih terbaring pingsan ditempat tidur.
“Gimana kak? Kak Meysa kenapa?” kata Dira ingin tahu
“Dia gak kenapa-kenapa kok Dir, mungkin dia kecapean ajah” jawab Afsar
“Syukur dech” Dira sambil mencium kening Meysa
“Oh ya Sei, aku mau bicara denganmu bentar, dan Dira tolong jaga bentar ya” kata Afsar
Afsar keluar dari kamar dan Seita langsung menyusul Afsar. Seita pergi ke dapur untuk mengambil minuman untuk tunangannya itu. Sedangkan Afsar sendiri menunggu di taman belakang rumah.
“Nich minum dulu!” kata Seita lembut
“Iya makasih” sambil meminumnya
“Trus kenapa kamu ingin bicara denganku? Apa yang akan kamu bicarakan?”
“Tentang Meysa dan Dira!”
“Kenapa dengan mereka? Apa penyakit Meysa semakin parah?”
Meysa anak kedua dari tiga bersaudara, dia mempunyai penyakit yang dia bawa sejak kecil yaitu lemah jantung, sedangkan Dira tidak mengetahuinya. Semua merahasiakan penyakit Meysa kepada Dira karena sangat menyayangi Meysa. Dira tidak pernah seperti ini selain bersama Meysa termasuk juga dengan Sita. Dira mempunyai pengalaman buruk yang membuatnya tidak bisa terbuka bersama orang lain kecuali Meysa. Dira merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara itu, Dira tidak pernah melihat ibunya karena ibunya meninggal sesaat melahirkan Dira. Saat ini Dira duduk di bangku SMP kelas 2, sedangkan Meysa dia duduk di bangku SMA kelas 3 kalau Seita dia saat ini menunggu gelar sarjana hukum dari Universitasnya.
Keesokan harinya Meysa mengajak Dira untuk berangkat sekolah bareng dengan menaiki mobil yang dibelikan oleh papanya.
“Dira! Ayo cepatan! Mba’ ntar telat loh!”
“Iya mba’ bentar ma mba’ Seita belum boleh berangkat sebelum makannya habis”
“Huh, cepatan dech”
Akhirnya mereka berangkat setelah berpamitan dengan Seita. Pada malam harinya setelah Meysa sadar Seita meminta kedua adiknya untuk menghadiri wisudanya seminggu lagi di Universitasnya.
Keizoku-tekina
Saat terbaik
Jam sudah menunjukkan pukul 06.00 WIB. karena saat itu jembatan Suramadu belum ada kami berangkat lewat kapal. awalnya di kapal oleh kepala skolah boleh turun tetapi ternyata tidak diperbolehkan untuk turun, akhirnya kami bermain didalam bus. aku duduk bersama teman cowokku mereka bernama Fendi dan Rizal. kami tidak ada yang mau mengalah untuk duduk disamping jendela. akhirnya kami memutuskan untuk bergantian, tiap pemberhentian kami bergantian tempat duduk. kapal sudah bersandar dipelabuhan ujung SBY. rencana kami akan ke makam sunan ampel, sunan giri, sunan drajat, museum mpu tantular, gua maharani dan wisata bahari lamongan.
kami tiba di tempat pertama yaitu sunan Ampel. disana kami berdo'a bersama, perjalanan dilanjutkan menuju museum mpu tantular di Sidoarjo. disana kami mendapatkan pelajaran baru, banyak barang bersejarah disana. setelah dari museum kami melanjutkan ke gresik yaitu ke sunan giri, tapi kami harus naik ojek dari tempat parkir bus, aku naik ojek bersama guru PPL yang sangat perhatian yaitu bu Rahma dan bu Eka. setibanya disana kami melakukan hal yang sama saat ke ampel tetai saat di sunan giri kami sholat dhzuhur dahulu. perjalannan dilanjutkan ke sunan drajat, diperjalanan kami bernyanyi dan bergembira. setibanya di sana kami berdo'a. setelah dari sunan drajat kami ke WBL tapi hanya untuk memarkir bus lalu kami jalan menuju gua Maharani. setelah puas di gua kami ke WBL. di WBL sebelum masuk kami mndapatkan keterangan LULUS dari SD. setlah itu kami merasa senang dan kami bersalaman bersama setelah itu kami bermain di WBL dengan puas.
hari semakin malam, kami sholat di masjid di WBL, setelah sholat kami melanjutkan perjalanan pulang kami. kami semua merasa senang bisa jalan-jalan walaupun tidak seperti kakak kelas kami sebelumnya yang ke yogyakarta. tapi kami senang, pengalaman yang indah.
kami tiba di tempat pertama yaitu sunan Ampel. disana kami berdo'a bersama, perjalanan dilanjutkan menuju museum mpu tantular di Sidoarjo. disana kami mendapatkan pelajaran baru, banyak barang bersejarah disana. setelah dari museum kami melanjutkan ke gresik yaitu ke sunan giri, tapi kami harus naik ojek dari tempat parkir bus, aku naik ojek bersama guru PPL yang sangat perhatian yaitu bu Rahma dan bu Eka. setibanya disana kami melakukan hal yang sama saat ke ampel tetai saat di sunan giri kami sholat dhzuhur dahulu. perjalannan dilanjutkan ke sunan drajat, diperjalanan kami bernyanyi dan bergembira. setibanya di sana kami berdo'a. setelah dari sunan drajat kami ke WBL tapi hanya untuk memarkir bus lalu kami jalan menuju gua Maharani. setelah puas di gua kami ke WBL. di WBL sebelum masuk kami mndapatkan keterangan LULUS dari SD. setlah itu kami merasa senang dan kami bersalaman bersama setelah itu kami bermain di WBL dengan puas.
hari semakin malam, kami sholat di masjid di WBL, setelah sholat kami melanjutkan perjalanan pulang kami. kami semua merasa senang bisa jalan-jalan walaupun tidak seperti kakak kelas kami sebelumnya yang ke yogyakarta. tapi kami senang, pengalaman yang indah.
Langganan:
Postingan (Atom)